Ta’aruf adalah perkenalan calon mempelai di dalam Islam. Namun yang dilakukan harus ta’aruf yang benar bukan asal perkenalan saja. Apalagi sampai ada maksiat di dalamnya.
Nah, di bawah ini ada beberapa ta’aruf yang benar serta islami. Silakan dibaca lalu ikuti agar kamu tidak terjebak pada model perkenalan yang dimurkai Allah. Ini dia ta’aruf yang dimaksud:
1. Ta’aruf Dilakukan di Rumah Calon Mempelai Perempuan
Ta’aruf islami yang pertama ialah perkenalan dilakukan di rumah calon mempelai perempuan. Termasuk disaksikan oleh kedua orang tua si perempuan. Sedangkan dari pihak anak laki-laki boleh kedua orang tuanya atau yang se mahrom dengannya.
Jika ta’aruf dilakukan di luar rumah bisa dipastikan itu bukan ta’aruf yang baik. Apalagi jika perkenalannya dilakukan berdua saja tanpa mahrom yang justru berpotensi menimbulkan fitnah dan zina. Maka dari itu, berhati-hatilah ketika menerapkan syariat Islam yang satu ini.
2. Menutup Aurat
Ta’aruf yang benar berikutnya ialah harus menutup aurat. Jangan sekali-kali calon perempuan menampakkan bentuk tubuhnya kecuali yang dihalalkan saja seperti muka dan telapak tangan. Jika menggunakan cadar maka boleh diperlihatkan kepada calon pria hanya untuk batas diketahui saja.
Seperti kata bijak cinta untuk menjaga kemurinian cinta, memperlihatkan wajar dan bertatapan mata tetapi tidak dianjurkan. Keduanya harus saling menjaga pandangan agar kemurnian islam tetap terjaga. Serta untuk menjaga niat agar tetap semata demi Allah.
3. Niat Ta’aruf Semata Karena Allah
Niatkan ta’aruf semata untuk mendapatkan karunia Allah. Bukan niat yang lain seperti nafsu birahi yang lahir dari bisikan setan yang terkutuk. Ta’aruf semacam ini yang justru bisa mendatangkan bencana.
Dijamin mahligai yang dibina tidak akan dianugerahi keberkahan. Bahkan adzab Allah sudah menanti baik di dunia maupun di akhirat. Pacaran termasuk perkenalan dua anak manusia yang masuk ke dalam kategori ini.
Ta’aruf yang benar adalah ta’aruf yang tidak keluar dari panduan agama. Sedangkan tujuannya untuk mempertemukan muslim dengan muslimah sebelum memulai proses khitbah. Karena pernikahan yang akan dilangsungkan bersifat sakral, tentu ta’aruf-nya pun harus suci dan murni.