Saat ini, istilah taaruf tentu tidak asing lagi bagi Anda. Istilah tersebut sudah sering terdengar bagi umat muslim. Bahkan, sudah ada banyak orang yang mengaku menjalani ta’aruf sebelum menikah. Lantas, seperti apa pengertian dari ta,aruf itu sendiri? Berikut pengertian ta,aruf sesuai dengan syariat Islam yang perlu Anda ketahui.
Seiring maraknya kata ta’aruf yang beredar di masyarakat, terkadang beberapa orang salah dalam mengartikan ta’aruf. Beberapa orang menganggap ta’aruf tersebut hanyalah sebuah proses perkenalan yang dilakukan oleh seorang perempuan dan laki-laki islam tanpa adanya perantara keduanya.
Tak hanya itu, beberapa orang juga menganggap bahwa taaruf dalam Islam adalah proses pernikahan tanpa lewat jalur pacaran. Tentu saja hal ini belumlah tepat. Untuk itu, sangat penting bagi Anda mengetahui apa sebenarnya taaruf tersebut yang memang benar-benar sesuai dengan syari’at Islam.
Dalam Islam, taaruf merupakan proses syari yang dilakukan untuk menuju ikatan suci bernama pernikahan. Taaruf sendiri berasal dari kata ta’arafa- yata’arafu. Yang berarti saling mengenal sebelum menuju pernikahan. Taaruf yang sesuai syariat kata kata bijak Islam ini dilakukan sebelum khitbah (lamaran).
Sebagai penjelasan lebih lanjut setelah Anda mengetahui apa itu ta’aruf maka ada baiknya juga untuk mengetahui beberapa proses taaruf berdasarkan tata cara taaruf yang benar dan sesuai syariat Islam berikut:
1. Niat yang sungguh-sungguh
Proses taaruf dalam Islam harus dilakukan dengan niat yang sungguh-sungguh karena Allah. Hal ini berarti tidak boleh menjalankan proses ta’aruf jika terdapat niatan buruk didalamnya.
Tidak boleh berdua-duaan
Tata cara taaruf yang benar sesuai syariat selanjutnya adalah tidak diperbolehkan untuk berdua-duaan. Pasalnya, apabila taaruf dilakukan hanya dengan berduaan antara perempuan islam dan laki-laki yang bukan muhrim maka yang ada hanyalah setan akan menjadi pihak ketiganya dari mereka berdua. Dengan begitu,kedua manusia tersebut dapat lebih mudah terjerumus dalam tindakan zina dan maksiat.
2. Saling bertukar biodata
Selanjutnya, taaruf dilakukan untuk saling mengenal satu sama lain melalui pertukaran biodata yang tertulis. Yang mana pertukaran biodata tersebut harus ada pihak ketiga yang menjadi perantaranya.
3. Nadzar untuk bertemu
Apabila permohonan taaruf sudah diterima, maka proses selanjutnya yang dapat dilakukan adalah nadzar. Hal ini dilakukan dengan cara calon pengantin laki-laki datang ke rumah calon pengantin wanita. Untuk kemudian menghadap langsung kepada orang tuanya.
Sangat penting bagi orang yang ingin menuju jenjang pernikahan untuk memahami betul mengenai taaruf. Jangan sampai pernikahan yang dilangsungkan tidak mendapatkan keberkahan hanya karena tata cara taaruf yang salah.
Dan tentunya taaruf bukanlah lelucon yang bisa buat coba-coba karena hubungan pernikahan adalah suatu hal yang suci dalam agama.