Ta’ aruf berasal dari kata berbahasa Arab yaitu perkenalan. Sedangkan makna ta’aruf ialah seorang laki-laki yang mendatangi rumah seorang perempuan sebelum memulai melakukan khitbah atau lamaran. Jadi dibaca dari makna ini, sudah jelas kalau proses ta’aruf dilakukan di rumah bukan di luar rumah.
Ta’aruf adalah bagian dari syariat islam yang suci dan mulia. Namun, syarat dan ketentuannya harus lengkap termasuk tidak terdapat maksiat di dalamnya. Maka dari itu, siapapun yang ingin melakukan ta’aruf harus mempelajarinya terlebih dahulu.
Makna-Makna Ta’aruf
Ada list makna ta’aruf yang harus diketahui umat. Jika berlepas dari makna ini, berarti ta’aruf tersebut bisa dipastikan bukan termasuk dianjurkan di dalam Islam. Ini makna-makna yang dimaksud:
1. Pertemuan Pertama Muslim dan Muslimah
Makna ta’aruf yang pertama ialah pertemuan pertama muslim dan muslimah. Di sini, sang pria atau calon suami diperbolehkan untuk menatap si perempuan atau calon istrinya sebatas pandangan yang diperbolehkan. Bahkan kalau si muslimah menggunakan cadar, maka bolehlah untuk melepasnya barang sekejap.
2. Pertemuan Kedua Keluarga
Di dalam ta’aruf, ke dua calon harus didampingi oleh keluarganya. Artinya mereka tidak dibiarkan ber-khalwat berduaan saja yang dosanya sangat besar. Jika melanggar maka dosa akan ditimpakan kepada keduanya.
3. Perkenalan Sekaligus Silaturahmi
Makna ta’aruf berikutnya ialah perkenalan sekaligus silaturahmi. Sebuah ajang yang dihalalkan semata untuk mencari rahmat Allah sebelum kedua mempelai benar-benar naik ke pelaminan. Apalagi kamu masih mendapatkan faedah silaturahmi seperti dimudahkan rezeki dan sehat.
4. Perkenalan untuk Saling Bertukar Informasi
Makna yang terakhir adalah termpat pertukaran informasi calon mempelai. Sehingga dengan adanya ajang ini, khitbah sudah bisa dilakukan karena keduanya sudah sama mengetahui identitas masing-masing. Makanya besar kemungkinan khitbah yang dimulai dengan ta’aruf akan melahirkan hubungan yang lebih langgeng.
Itulah beberapa makna ta’aruf yang perlu diketahui oleh seluruh umat islam di dunia. Jika dibaca dari ulasan ini, tentu ta’aruf yang syari adalah ta’aruf yang di dalamnya tidak ada maksiat sedikitpun. Itu artinya, gagal juga pendapat orang yang menyatakan kalau pacaran merupakan bentuk ta’aruf dalam Islam.